Sandiaga Salahuddin Uno Apresiasi Program “Adopsi Sarang Burung”

Kemenparekraf Sandiaga Salahuddin Uno di Ekowisata Sungai Mudal, beliau memberikan apresiasi terhadap program "Adopsi Sarang Burung,"

Pada tanggal 18-19 Juli 2024, KTH Wanapaksi turut berpartisipasi dalam kunjungan dewan juri dan Kemenparekraf Sandiaga Salahuddin Uno ke Desa Wisata Jatimulyo. Kunjungan ini merupakan bagian dari visitasi 50 besar Anugerah Desa Wisata Indonesia (ADWI) 2024.

Pada 18 Juli 2024, tim dewan juri mengunjungi KTH Wanapaksi untuk melakukan verifikasi lapangan terkait lomba ADWI 2024. Dalam kesempatan tersebut, perwakilan dari Kelompok Tani Hutan (KTH) Wanapaksi, yaitu Kasidi, Amalia, dan Supangat, menemani dewan juri yang terdiri dari Prof. Dr. I Gede Pitana, M.Sc dan Prof. Dra. Fatma Lestari, M.Si, Ph.D mengelilingi hutan rakyat Desa Jatimulyo di area Gunung Kelir. Mereka memaparkan program unggulan “Adopsi Sarang Burung,” di mana KTH bersama masyarakat menjaga keberadaan burung beserta habitatnya dan pemanfaatannya bagi masyarakat. Masyarakat turut serta dalam pengawasan segala hal terkait satwa yang ada.

Selain itu, mereka juga menyampaikan informasi tentang hutan rakyat dengan sistem tumpang sari, yang memungkinkan masyarakat mendapatkan penghasilan beraneka ragam, mulai dari pendapatan harian, mingguan, bulanan, hingga jangka panjang. Dewan juri terkesan dengan harmoni antara manusia dan satwa yang hidup berdampingan dan saling menguatkan.

Kunjungan dewan juri diakhiri dengan diskusi dan evaluasi di Sekretariat KTH Wanapaksi.

Pada tanggal 19 Juli 2024, saat kunjungan Kemenparekraf Sandiaga Salahuddin Uno di Ekowisata Sungai Mudal, beliau memberikan apresiasi terhadap program “Adopsi Sarang Burung,” yang merupakan salah satu inisiatif KTH Wanapaksi sebagai pelopor kegiatan konservasi burung. Program ini tidak hanya memberikan kesempatan kepada wisatawan untuk mengenal berbagai macam jenis burung dan lebih dekat dengan alam, tetapi juga memungkinkan mereka mengadopsi sarang burung.

Seluruh komponen masyarakat terlibat dalam rangkaian kegiatan ini, mulai dari pemilik lahan, tim monitoring yang tergabung dalam kelompok KTH Wanapaksi, Pemerintah Desa Jatimulyo, hingga para adopter yang berasal dari berbagai wilayah di Indonesia.